Langsung ke konten utama

Postingan

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki),  haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan

Ditinggal Nikah

Oke, mari kita mulai perjalanan ini dengan  Is he/she  the One? Suatu hal yang sangat super normal ketika kita memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Justru aneh banget, kalau nggak pernah sedikitpun tertarik dengan lawan jenis. Namun setiap orang reaksinya beda-beda ketika mendapati hal ini. Ada orang yang mewujudkannya dengan pacaran (karena belum siap nikah), cinta diam-diam, hingga menikah. Kalau saya pribadi, saya memilih untuk tidak pacaran hingga usia saya yang ke-27 ini, dan bertekad nggak akan pacaran sampai saya nikah. Yess , kalian nggak salah. Saya belum pernah pacaran sama sekali. Karena bagi saya pribadi, pacaran itu nggak ada faedahnya sama sekali. Ya bagi saya sih, terlepas dari agama yang memang tidak memperbolehkan, ya buat apa juga pacaran. Kalau serius, ya nikah aja. Kalau mau kenalan, ya udah tinggal temenan aja. Lebih enak dan lebih bebas kan ya? Ya, itu pandangan subjektif saya aja sih. Tiap orang kan beda-beda ya. Tapi, meski begitu saya pern

Fenomena Hijrah (Dari ngomongin jilbab, nikah muda, poligami, gender, dll)

Waaa berasa udah lamaaa nggak ngomongin hal-hal yang berbau gender di blog. Kenapa sekarang ngomongin ini? Soalnya tadi malem nggak sengaja nyasar ke beberapa account di IG yang intinya mereka tidak suka dengan fenomena hijrah dan menyatakan diri bahwa mereka feminis dan MENOLAK patriarki. Well, diriku mulai lah kepo dengan berapa account ini. Ku amati dan analisis setiap kalimat yang menjadi pemahaman mereka, pun memang bahasan gender merupakan bahasan yang ku perdalam sewaktu kuliah. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang ingin dengan seksama ku bahas di sini. Kenapa di blog? Soalnya kalau di IG nulisnya terbatas wkwkw. Ya semoga penjelasan yang ku berikan nggak bikin blunder dan semoga jadi paham dampak apa saja baik itu negatif dan positifnya terkait gender ini. Dan pastinya ku membahas ini bukan dari sudut subjektif pribadi, karena ku benar-benar memelajari ini pas kuliah. Nama matkulnya Gender dan Keluarga. Pun dosen yang bawakan kuliah itu beliau kuliah masternya ngambil kuliah

Masuk Kriteria 😱 #cumanpengencurhat

🙎🏻: Me 👩🏻: Fatma Suatu siang menuju sore 👩🏻: Eh masa kata kak Rian (bukan nama sebenarnya), ada 4 orang wanita di IPB yang layak untuk dinikahi 🙎🏻: Waahhh masa? Siapa aja Ma 👩🏻: Aku, kak Sani, kak Meli (bukan nama sebenarnya), dan satu lagi aku lupa haha 🙎🏻: Ah serius? 👩🏻: Iyaaaa, dia ngomong kaya gitu coba hahaha 🙎🏻: (sambil mikir, secara ya neeee kak Rian merupakan salah satu pejabat BEM yang supeerrr keren. Gimana eyke kaga terharu dibilang kaya gitu 😂) 👩🏻 : Tapi akhirnya dia milih kak Meli untuk dinikahi hahahha 🙎🏻: Hahahha iya Ma, nggak nyangka ya masuk kategori itu wkwkw Dan sama-sama balik mikir Kita berdua diusia segini masih single 🤣 Tapi nggak apa-apa ya kaannn, karena yang paling tepat telah dipersiapkan olehNya. Cuman belum tau kapan 😂 Perbaiki Diri Lakukan yang Terbaik 👌🏻😆

Perbincangan Dua Perempuan

Di dalam sebuah garasi "Nanti mau ikut kajian nggak di TSB?" "Boleh, kajian apa?" "Sianida" "Sianida?" mengerutkan kening "Iya, siap nikah muda hahhaha" "Oalah. Iya.. Iya, aku juga tau dari temen. Eh katanya boleh sekalian bawa CV" "Waahh, masa?" "Iya teh" "Ya udah, kamu bawa CV" Terkekeh "Hehehe, adanya juga CV kerjaan" "Aku nggak mau kalau bawa CV" "Lho kenapa?" "Pasti isinya yang muda-muda. Emang ada yang mau sama aku" Glek, menelan ludah dan tertohok. Sosok wanita di depanku yang sedang menurunkan barang dari bagasi mobil merahnya berparas sangat cantik, ya sangat cantik tanpa terkecuali sedikitpun. Kini usianya menginjak 37 dan tahun depan sudah lah pasti menginjak usia 38, namun meski begitu ia nampak sangat awet muda seperti berusia 29, dan usia selalu menjadi salah satu faktor yang membuat seorang perempuan cemas terutama