Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki),  haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan

Efek Belajar Keluarga

Empat tahun selama kuliah, saya belajar tentang keluarga. Soalnya jurusan saya Ilmu Keluarga dan Konsumen.Bahkan konsumen pun belajarnya nggak jauh-jauh dari cara mengelola ekonomi keluarga. Sejujurnya semakin dipelajari, semakin sering mengoreksi. Mengoreksi tentang keluarga sendiri. Ini kok nggak bener, harusnya kayak gitu Kenapa sih kayak gini? Pertanyaan-pertanyaan yang selalu berputar-putar di kepala. Kenapa keluarga yang dijalankan, tidak berjalan sesuai dengan teori yang ada? Jadi ingat ketika saya mengambil kelas Family Therapy, bareng Pak Asep Haerul Gani. Ada salah satu peserta, yang sangat tidak puas dengan keluarganya (Fyi, semua peserta merupakan psikolog kecuali saya yang lulusan Ilmu Keluarga). Dan mengagetkan apa respon Pak Asep terhadap peserta tersebut. "Kamu merasakan ini, karena kamu orang psikologi. Bahkan kamu mendalami psikologi keluarga. Coba kalau kamu anak teknik, maka kamu tidak akan merasa sesakit ini." Kurang lebih, itu yang belia

Tabur Tuai

Saya selalu percaya, apa yang ditabur maka itulah yang akan dituai. Menanam mangga, hasil akhirnya pasti jadi mangga. Tidak mungkin menanam mangga hasil akhirnya jadi petai. Tidak pernah mengerti, kenapa ada aja orang dewasa yang tidak memikirkan dampak dari apa yang telah diperbuatnya. Misal mereka berlaku sewenang-wenang, dan merasa dirinya bakalan aman selamanya. Merasa dirinya lebih "tinggi" dibandingkan orang lain Merasa dirinya punya kuasa lebih untuk bertindak seenak jidat kepada orang-orang di sekitarnya Merasa dirinya lebih hebat, dan tidak takut akan ada yang menjatuhkannya suatu saat Merasa dirinya aman untuk menipu uang rakyat Merasa dirinya "dilindungi" sama orang-orang yang juga punya "kepentingan" Saya jadi inget kata guru bimbel saya dulu. Beliau bilang, "Kalau nanti kalian jadi mahasiswa, berlaku lah sebagaimana mestinya. Jangan terlalu suka demo dan teriak-teriak, yang penting kalau kalian sudah lulus nanti