(Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah. Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya b...
Saya selalu percaya, apa yang ditabur maka itulah yang akan dituai.
Menanam mangga, hasil akhirnya pasti jadi mangga. Tidak mungkin menanam mangga hasil akhirnya jadi petai.
Tidak pernah mengerti, kenapa ada aja orang dewasa yang tidak memikirkan dampak dari apa yang telah diperbuatnya. Misal mereka berlaku sewenang-wenang, dan merasa dirinya bakalan aman selamanya.
Merasa dirinya lebih "tinggi" dibandingkan orang lain
Merasa dirinya punya kuasa lebih untuk bertindak seenak jidat kepada orang-orang di sekitarnya
Merasa dirinya lebih hebat, dan tidak takut akan ada yang menjatuhkannya suatu saat
Merasa dirinya aman untuk menipu uang rakyat
Merasa dirinya "dilindungi" sama orang-orang yang juga punya "kepentingan"
Saya jadi inget kata guru bimbel saya dulu. Beliau bilang,
"Kalau nanti kalian jadi mahasiswa, berlaku lah sebagaimana mestinya. Jangan terlalu suka demo dan teriak-teriak, yang penting kalau kalian sudah lulus nanti kalian bisa bermanfaat buat rakyat. Saya mengalami itu. Mengalami menjadi mahasiswa dan berteman dengan orang-orang yang menjadi garda terdepan saat demo. Namun kalian tahu? Setelah mereka menjabat menjadi wakil rakyat, ternyata mereka melakukan hal yang sama persis. Hal yang bahkan dulu mereka sangat benci dari pemerintah. Jadi buat kalian, tidak usahlah melakukan hal seperti itu, yang penting tunjukan bahwa kalian bermanfaat buat rakyat."
Katanya suatu sore ketika jam pelajaran kimia.
Saya bocah SMA, hanya manggut-manggut saja mendengarkan penjelasannya.
Saya tidak mengerti betul, apa yang beliau maksud.
"Ah mana mungkin ada orang sejahat itu " pikir saya.
Hingga, saya kuliah. Saya mendapatkan mata kuliah psikologi sosial.
Menariknya, ternyata dosen saya menjelaskan teori mirror effect. Teori yang dengan sangat jelas membenarkan apa yang dipikirkan oleh guru bimbel saya pada waktu itu.
Kerja
Saya masih mengamati dengan sangat jelas, apa-apa yang terjadi dengan teman-teman saya. Terutama teman-teman yang katanya berjuang mati-matian membela rakyat atas nama organisasi.
Menariknya, teori mirror effect menunjukan kebenarannya.
Mereka yang dulu berteriak-teriak paling keras membela rakyat, ternyata ketika menjabat malah berlaku sebagai penjilat.
Mereka, menjadikan organisasi sebagai "jalan" untuk memuluskan langkah karir mereka. Karir, terutama yang berbenturan langsung dengan dunia politik.
Pencitraan, istilah yang pas untuk menyimpulkannya.
Saya kira ini hanya terjadi untuk segelintir orang saja, namun kenyataannya sama saja. Orang-orang yang dulu berteriak-teriak paling "keras" dalam rangka "membela" rakyat, sekarang malah menjadi penjahat dan penjilat rakyat.
Dan mereka yang berjuang untuk rakyat?
Saya amati orang-orang yang berjiwa suci menolong rakyat. Bahkan beberapa diantara mereka, menjadi tokoh ternama di tengah-tengah masyarakat.
Saya cari dan pelajari profil mereka, terutama ketika mereka menjadi mahasiswa.
Mengejutkan,
Karena ternyata, tidak satupun dari mereka yang menjadi garda terdepan berteriak-teriak menjadi "pembela" rakyat.
Mereka "mengkritik" dengan aksi nyata, bukan dengan narasi semata.
Sampai detik ini, saya tidak habis pikir apa yang dicari oleh para penjahat rakyat.
Ah sudahlah
Mungkin mereka sedang amnesia menghadapi kenyataan dunia yang sangat menggiurkan mata, bahkan rela menggadaikan iman untuk menghalalkan segala cara agar tercukupinya nafsu dunia.
يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ
(Allah berfirman), “Wahai Dawud, Sesungguhnya Kami menjadikan engkau sebagai khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu sehingga akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat siksaan yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” – (Q.S Shad: 26)
Komentar
Posting Komentar