(Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah. Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya b...
Assalamualaikum
Tak terasa sudah NHW #6 lagi pada sesi matrikulasi. Well meski temanya "Menjadi Manajer Keluarga Handal" berhubung saya belum berkeluarga, jadinya saya jadi manajer hidup saya sendiri aja hehhe. Sebagai hambaNya yang tercipta tiada bukan dan tiada lain untuk beribadah kepadaNya. Oh iya jadi inget, beberapa hari yang lalu sepulangnya dari Bandung, di samping saya duduk seorang bapak-bapak yang ternyata alumni IPB. Ngobrol sana-sini hingga lahirlah pertanyaan "Kenapa belum menikah?" jleebb dan sudah mulai terbiasa mendengar ini pun lebih menusuk ketika saya menceritakan passion saya pun karir yang ingin saya bangun sesuai dengan passion saya "Harusnya kamu udah nikah" alamaakk, lagi-lagi pernyataannya. Ya saya cuman bisa bilang "Mmmhh.. Yaaa, dimata Allah saya belum pantes mas" gitu, dan jawaban itu sangat lah mujarab menghentikan pertanyaan dia tentang "kapan" saya nikah atau lebih tepatnya mengapa diusia ini saya belum nikah. Emang aga gimana gitu ya. Saya yang bisa dibilang getol pisan ikutan kegiatan yang berbau mamak-mamak, saya yang kerjaannya nggak jauh-jauh dari ngurusin seputar anak dan pengasuhan, ya atuh gimana ya, saya sih berpikir positif aja, Allah belum nganggep saya pantes buat nikah makanya saya dikasih waktu lebih lama lagi buat lebih banyak belajar lagi tentang dunia anak dan keluarga.
Well, apa sih sambungan curhatan saya sama NHW #6 ini? Ya pada intinya karena saya belum pastes nikah dimataNya, apa lagi untuk diamanahi jadi manajer keluarga handal (ehhmm) saya mau belajar dulu aja mantesin jadi manajer buat hidup saya ini. Apa lagi karir sesuai passion baru banget saya mulai. Beneran deh, apa lagi pilot projek saya yang pertama saya dikasih tantangan ngurus daycare yang merupakan cabang dari daycare yang dimiliki sama kampus pun seiring berjalannya waktu setelah launching daycare amanah bertambah buat ngurus klinik konsultasi perkembangan anak juga. Tuuhhh kaannn, mungkin karena hal-hal ini lah saya belum ditakdirkan menikah hehehe. Masih ada amanah lain yang harus saya jalankan dalam waktu dekat ini.
Well, balik lagi ke NHW #6
PRnya disuruh nulis 3 aktivitas paling penting dan aktivitas paling nggak penting, dan berikut penjelasannya
Aktivitas Paling Penting bagi seorang ukhti Saniatu yang lagi banyak berbenah diri ini
1. Ibadah
Bentuknya pastinya ada shalat, tadarus, murojaah, berdo'a
2. Upgrade Ilmu
Ilmu agama, ilmu child development, ilmu family life. Realisasinya dengan membaca literatur dan kelas online maupun offline. Well untuk sementara ini saya ikutan kelas IIP dan financial wisdom, insya Allah bulan depan nambah ikutan sertifikasi buat jadi terapis anak hehehe
3. Bekerja
Projek bulan ini persiapan buat launching daycare dan klinik konsultasi perkembangan anak pun menyiapkan seminar yang temanya (rahasia hahha) pokoknya insya Allah skalanya besar. Seminar ini kerjasama antara alumni IPB angkatan 15, IKK, dan Bu Ratna Megawangi beserta suami. Do'a kan lancar ya
Aktivitas Paling Nggak Penting
1. Stalking medsos hahaha. Iyaaa, jari ini suka gatel kalau sehari nggak liat update medsos. Padahal nggak baik ya Sebenernya, soalnya jadi suka bandingin diri sendiri sama pencapaian orang-orang ketjeee di medsos, pun bandingin hidup yang kita jalanin yang berusaha istiqomah jalanin passion sama kehidupan temen-temen yang asik berkarir dengan materi yang "ehm" ahahaha
2. Chit-chat dengan teman. Udah mulai dikurangin sih, palingan sepulang kerja atau sebelum jam kerja mulai hahaha
3. Googling yang nggak jelas, semisal baca artikel yang nggak terlalu penting atau stalking olshop hahahha
Berikut list agenda harian saya
Bismillah ya, benerin diri sendiri dulu sebelum diamanahi Allah buat memenej keluarga. Bismillah, inilah salah satu upaya untuk memantaskan diri hingga Dia menilai saya pantas untuk mengemban amanah selanjutnya :)
Tak terasa sudah NHW #6 lagi pada sesi matrikulasi. Well meski temanya "Menjadi Manajer Keluarga Handal" berhubung saya belum berkeluarga, jadinya saya jadi manajer hidup saya sendiri aja hehhe. Sebagai hambaNya yang tercipta tiada bukan dan tiada lain untuk beribadah kepadaNya. Oh iya jadi inget, beberapa hari yang lalu sepulangnya dari Bandung, di samping saya duduk seorang bapak-bapak yang ternyata alumni IPB. Ngobrol sana-sini hingga lahirlah pertanyaan "Kenapa belum menikah?" jleebb dan sudah mulai terbiasa mendengar ini pun lebih menusuk ketika saya menceritakan passion saya pun karir yang ingin saya bangun sesuai dengan passion saya "Harusnya kamu udah nikah" alamaakk, lagi-lagi pernyataannya. Ya saya cuman bisa bilang "Mmmhh.. Yaaa, dimata Allah saya belum pantes mas" gitu, dan jawaban itu sangat lah mujarab menghentikan pertanyaan dia tentang "kapan" saya nikah atau lebih tepatnya mengapa diusia ini saya belum nikah. Emang aga gimana gitu ya. Saya yang bisa dibilang getol pisan ikutan kegiatan yang berbau mamak-mamak, saya yang kerjaannya nggak jauh-jauh dari ngurusin seputar anak dan pengasuhan, ya atuh gimana ya, saya sih berpikir positif aja, Allah belum nganggep saya pantes buat nikah makanya saya dikasih waktu lebih lama lagi buat lebih banyak belajar lagi tentang dunia anak dan keluarga.
Well, apa sih sambungan curhatan saya sama NHW #6 ini? Ya pada intinya karena saya belum pastes nikah dimataNya, apa lagi untuk diamanahi jadi manajer keluarga handal (ehhmm) saya mau belajar dulu aja mantesin jadi manajer buat hidup saya ini. Apa lagi karir sesuai passion baru banget saya mulai. Beneran deh, apa lagi pilot projek saya yang pertama saya dikasih tantangan ngurus daycare yang merupakan cabang dari daycare yang dimiliki sama kampus pun seiring berjalannya waktu setelah launching daycare amanah bertambah buat ngurus klinik konsultasi perkembangan anak juga. Tuuhhh kaannn, mungkin karena hal-hal ini lah saya belum ditakdirkan menikah hehehe. Masih ada amanah lain yang harus saya jalankan dalam waktu dekat ini.
Well, balik lagi ke NHW #6
PRnya disuruh nulis 3 aktivitas paling penting dan aktivitas paling nggak penting, dan berikut penjelasannya
Aktivitas Paling Penting bagi seorang ukhti Saniatu yang lagi banyak berbenah diri ini
1. Ibadah
Bentuknya pastinya ada shalat, tadarus, murojaah, berdo'a
2. Upgrade Ilmu
Ilmu agama, ilmu child development, ilmu family life. Realisasinya dengan membaca literatur dan kelas online maupun offline. Well untuk sementara ini saya ikutan kelas IIP dan financial wisdom, insya Allah bulan depan nambah ikutan sertifikasi buat jadi terapis anak hehehe
3. Bekerja
Projek bulan ini persiapan buat launching daycare dan klinik konsultasi perkembangan anak pun menyiapkan seminar yang temanya (rahasia hahha) pokoknya insya Allah skalanya besar. Seminar ini kerjasama antara alumni IPB angkatan 15, IKK, dan Bu Ratna Megawangi beserta suami. Do'a kan lancar ya
Aktivitas Paling Nggak Penting
1. Stalking medsos hahaha. Iyaaa, jari ini suka gatel kalau sehari nggak liat update medsos. Padahal nggak baik ya Sebenernya, soalnya jadi suka bandingin diri sendiri sama pencapaian orang-orang ketjeee di medsos, pun bandingin hidup yang kita jalanin yang berusaha istiqomah jalanin passion sama kehidupan temen-temen yang asik berkarir dengan materi yang "ehm" ahahaha
2. Chit-chat dengan teman. Udah mulai dikurangin sih, palingan sepulang kerja atau sebelum jam kerja mulai hahaha
3. Googling yang nggak jelas, semisal baca artikel yang nggak terlalu penting atau stalking olshop hahahha
Berikut list agenda harian saya
Bismillah ya, benerin diri sendiri dulu sebelum diamanahi Allah buat memenej keluarga. Bismillah, inilah salah satu upaya untuk memantaskan diri hingga Dia menilai saya pantas untuk mengemban amanah selanjutnya :)
Komentar
Posting Komentar