Langsung ke konten utama

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya b...

Keluarga Usia Tua

Akhirnya keluarga memasuki fase terakhir. Fase terakhir dari family life cycle ini adalah Keluarga Usia Tua. Tahap akhir dari siklus kehidupan keluarga dimulai ketika tiba masa pensiun, lalu meninggalnya salah satu pasangan hingga keduanya meninggal. Keluarga tua dimulai dari suami-isteri dan berakhir dengan salah satu yang bertahan. 


Memasuki fase ini bisa dikatakan fase rentan, mengapa? Karena beberapa merasa tidak berguna di usia tuanya, karena merasa dalam banyak hal sudah merosot jauh terutama dalam hal kemampuan fisik, pekerjaan, status, cinta pada seseorang dan kepuasan. Sementara beberapa lainnya justru merasakan usia emas pada masa tuanya, melakukan perjalanan jauh dan mencintai serta dicintai banyak orang. Usia tua bukan semacam penyakit yang harus dihindari, justru harus dihadapi sebagai bagian perjalanan hidup. Seperti pada tahap lain. Pada masa tua juga banyak tantangan dan kesempatan serta ada tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan.

  Ema Nafisah dan Bapa Said

Terdapat 3 pola usia tua di Amerika (David Riesman)
  1. Otonomi, tetap mempunyai semangat untuk menjalani kehidupan.
  2. Penyesuaian, senantiasa siap mengalami kemerosotan mental dan fisik dan melakukan penyesuaian agar dapat terus menjalani kehidupan dengan baik.
  3. Anomic, merasa tidak berguna ketika pensiun, menjadi duda/janda dan dilupakan orang, karena telah terganti dengan orang-orang yang lebih muda.
 Tugas Perkembangan Suami:

1. Menemukan arti hidup setelah pensiun:
  • Melanjutkan perhatian dan minat.
  • Memperoleh status dan pengakuan dari aktivitas yang dilakukan.
  • Merasa dibutuhkan dan berkreasi dengan apa yang dikerjakan.
2.  Melakukan penyesuaian terhadap pendapatan sebagai pensiun.
  • Menyesuaikan kebutuhan orangtua.
  • Menyesuaikan standar kehidupan.
3. Menikmati hidup dengan pasangan.
  • Menentukan tempat menghabiskan masa tua.
  • Menyesuaikan aktivitas sesuai dengan kondisi kesehatan dan ekonomi.
4. Menjaga kesehatan dengan memperhatikan keseimbangan diet sehari-hari dan olahraga serta pemerikasaan kesehatan yang teratur.

5. Menjaga silaturahmi dengan teman, saudara, dan masyarakat.

6. Menemukan kepuasan emosi dari orang-orang yang dicintai dan sahabat-sahabat dekat, terutama selalu menjaga hubungan emosional dengan isteri, anak, cucu, dan sahabat.

7. Mempersiapkan kematian dengan bijak melalui pendalaman nilai-nilai agama.

Tugas Perkembangan Isteri:
  1. Membantu suami menemukan kehidupan setelah masa pensiun.
  2. Menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran setelah pensiun.
  3. Menciptakan suasana rumah yang ramah dan membetahkan.
  4. Menjaga kesehatan diri sendiri.
  5. Menjaga hubungan silaturahmi dengan anggota keluarga, saudara, dan sahabat.
  6. Memperbanyak kegiatan ibadah dan menjalani hidup dengan santai (tanpa beban).
Tugas Perkembangan Keluarga: 
  1. Menciptakan suasana rumah yang menyejukan (tenag, pribadi, bebas beraktivitas, dekat dengan anak dan saudara, hubungan baik dengan tetangga, relatif murah, mudah dijangkau transportasi).
  2. Mengatur kebutuhan dan pengeluaran setelah pensiun utamanya anggaran untuk kesehatan.
  3. Membina hubungan suami-isteri usia tua yang harmonis. Kuncinya: saling menghargai, isteri tetap menghargai suami meski suami telah pensiun dan kemampuan fisik menurun, suami menghargai isteri atas jerih payahnya mengurus rumah tangga dan membesarkan anak-anak.
  4. Menghargai kesendirian sebagai janda/duda (dapat menimbulkan emosional shock, perubahan status sosial dan ekonomi).
  5. Membina silaturahmi dengan teman sebaya.
  6. Menjaga komunikasi dengan anak dan cucu.
  7. Mempunyai minat/hobi/kegiatan di luar rumah (jika minat ini dikembangkan akan berpengaruh kepada kepuasan, namun kendala yang sering dihadapi adalah hambatan fisik, semangat, transportasi, dan tidak punya waktu luang).
  8. Memperdalam pemahaman tentang agama dan memperbanyak ibadah.


Semoga bermanfaat =D


Nb: Seluruh materi diambil dari mata kuliah Perkembangan Keluarga (IKK 213) dengan beberapa perubahan yang disesuaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Between of 2 Type (INTJ-INFJ)

Kenal sama MBTI itu pas kuliah Pengantar Psikologi, dan hasilnya langsung nunjukin kalau saya tipe INTJ. Hmmmhhh... Dan INTJ ini tetep konsisten ada pada diri saya. Pokoknya pas saya nyoba lagi ngisi tes MBTI, hasilnya PASTI INTJ, hingga entah ada angin apa suatu ketika saya iseng ngisi lagi di tempat yang berbeda dan hasilnya berubah jadi INFJ. Saya di sini nggak akan ngejelasin tetek bengek ciri-ciri INTJ or INFJ itu kayak gimana. Pokoknya kalau penasaran, ya tinggal googling aja. Banyak bangeett ulasan keduanya. Pokoknya di sini saya bakalan ceritain keajaiban menjadi seorang wanita INTJ yang adakalanya berubah jadi INFJ :D. Entah kenapa dari saya kecil, saya suka ngerasa beda sama temen-temen cewe saya. Beda aja, nggak tau kenapa. Beda karena saya doyan manjat-manjat, nggak suka dipanggil "eneng" (panggilan buat anak cewe Sunda) yang emang kedengerannya feminim banget, suka mikir yang aneh-aneh yang nggak pernah orang lain pikirin (jadi waktu saya TK saya berusaha ker...

Antara Cinta, Sayang, dan Kasihan

Apa alasanmu menikah? a. Cinta b. Sayang c. Kasihan d. Jawaban a, b, dan c salah www.sobatcantik.com Oke, sebelum bahas lebih lanjut, sebenernya ini tema talkshow Ladies Lounge tadi malem di Smart FM. So..bagi saya pribadi sayang banget kalau hal ini enggak di share , utamanya buat individu yang sedang menimbang-nimbang untuk segera menikah pun yang memilih untuk menunda menikah, karena bagi saya pribadi pernikahan itu ibaratkan organisasi/tim, dimana ketika kedua orang individu dipersatukan dalam ikatan pernikahan, mereka PASTI menginginkan pernikahannya langgeng sampai kakek-nenek, adapun ketidak sesuaian karakter/perlakuan diibaratkan seperti bumbu penyedap yang justru seharusnya akan menjadikan ikatan pernikahan lebih kuat bin survive , yang intinya sebelum memutuskan untuk menikah kita harus menyamakan visi dan misi kita untuk kedepannya, apa yang menjadi harapan, apa yang ingin dicapai setelah menikah, dll. Kembali ke jalan yang benar Pernika...

Haruskah Ku Percaya, Lagi?

Ini masih tentangmu, orang yang aku percaya Kamu berbicara kepadaku Meminta maaf dengan caramu Katamu kamu menyesal, namun kamu tidak menyadari betul apa yang benar-benar kamu sesali Aku memberimu kesempatan Namun sepertinya percuma Karena kamu masih mengulang hal yang sama Cukup sudah, tidak usahlah kamu datang kepadaku dengan tersedu Cukup semua permintaan maafmu Cukup semua penyesalan yang sama sekali tidak terdengar penyesalan Cukup ya cukup Mari kita akhiri semua episode ini Suatu hari nanti, janganlah sekali-kali kau mencoba untuk mencariku Cukuplah kamu bertanya, apa yang telah kamu perbuat di belakangku Biarkan ku pergi dan meneruskan ceritaku tanpa kehadiranmu Cukuplah jangan meminta maaf lagi Cukuplah nanti lupakan aku dan jangan pernah mencariku, apa lagi mencariku atas nama kau sebagai temanku