(Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah. Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki), haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan
Pertama kali tau buku ini tuh, pas lagi butek liburan (habis ujian semester). Soalnya boring banget, ya lebih baik kuliah tanpa ada libur yang selama ini. Berhubung waktu itu dapet berita yang bikin shock juga, jadi untuk menghilangkan kekesalan hari itu aku putusin buat jalan. Awalnya pengen nyari kerudung motif. Tapi berhubung nyari kerudung yang motifnya cocok itu susaaahhhh banget, jadi aku malah jalan ke Gramed buat beli 2 buku yang udah lama aku incer, tapi belum sempet ke beli karena belum dapet waktu yang pas buat jalan (beneran ngerasa jadi orang sibuk yang nggak dapet weekend, pas semester kemaren).
Pas masuk Gramed, di jajaran buku-buku baru. Aku tertarik buat hunting yang lainnya (selain 2 buku inceran, yang wajib di beli hari itu) dan tara...aku sempet rada-rada shock juga, pas nemu buku yang judulnya Ditolak di Sekolah Formal, Lulus Kuliah Umur 11 Tahun dengan IPK 4. Lha aku bingung juga. Ini anak emang genius atau apa? Yap, dan aku beneran PENASARAN. Aku baca sedikit bin sepintas, dan ya aku bingung. Masalahnya budgetnya cuman muat buat beli 2 buku (setiap jalan aku selalu bawa budget pas, biar gak tergoda beli barang lain yang di luar rencana). Oke...tandanya aku musti sabar, dan menunda pembelian.
Beberapa hari lalu. Ayah Edy posting dan rekomen buku ini di FB. Tuh kan..makin bikin penasaran aja. Akhirnya kemarin sore aku jalan ke Gramed dan langsung cari buku ini. Gramed di Tasik emang beda banget sama Gramed Bogor. Perasaan waktu di Bogor gampang banget nyari buku-buku pengembangan diri, psikologi, parenting, atau apapun yang menurut ku masuk kategori "kece", lha ini gileee susah benget nyarinya. Malahan paling gampang nyari buku-buku novel, fashion, dll yang menurutku enggak termasuk kategori buku kece. Aku sempet rada-rada ngenes juga, karena udah muter-muter tapi enggak nemu-nemu.
Berhubung aku inget, adeku nitip cat poster, jadinya ku jalan kebagian ATK. Dan lagi-lagi, aku enggak nemu cat poster. Haduh..berasa buang-buang ongkos aja hari ini. Akhirnya...ketika iseng nyamperin jajaran komik edukasi, lha aku malah nemu tuh buku. Wuhu...seneng parah, langsung aku embat dan kaki sempet tertahan dijajaran buku-buku kreasi, dan langsung ambil buku kreasi Bantal Fancy (after clay, aku jadi pengen belajar menjahit gara-gara jatuh cinta sama unyunya bantal-bantal ini) so...habis embat 2 buku, langsung bersegera untuk pulang.
Halaman per halaman aku baca, dan karena bahasanya renyah banget. Habis sholat shubuh, aku langsung embat buku ini dan langsung selesai dibaca, ya kurang lebih 1 jam. Dan inilah poin-poin penting yang aku suka banget dan berasa penting untuk di share :)
gramediaonline.com
- Enggak ada yang namanya genius, yang ada hanyalah usaha keras dan perencanaan matang.
- Luar biasanya pengaruh besar orangtua terhadap tingkat keberhasilan prestasi anak. Baik akademik maupun non-akademik.
- Pengorbanan orangtua untuk mengasuh anak. Meski dengan konsekuensi jam istirahat terganggu.
- Kerjasama suami-isteri dan mertua, dengan menyamakan visi dalam pengasuhan.
- Semua akan tercapai, jika kita melibatkan hati dalam setiap apa yang kita kerjakan.
Eniwei..ini buku WAJIB banget buat dibaca. Utamanya untuk orangtua, guru, anak-anak, semuanya ya semuanya. Semuanya wajib baca. Karena dibuku ini tuh beneran banget digambarin apa-apa aja yang dilakukan orangtua Moshe dari lahir sampai Moshe merampungkan bukunya ini. Mungkin (termasuk aku) pendapat pertama ko kesannya kaya maksa banget, dan terlalu membangga-banggakan anak yang otak kiri. Tapi setelah dibaca ternyata (meski kadang enggak begitu sesuai teori yang dipelajari di psikologi) segala sesuatu itu mungkin. Sangat mungkin untuk orangtua menciptakan lingkungan agar anak menemukan siapa dirinya. Menjadikan anak enjoy untuk setiap hal yang memang semestinya ia pelajari. Enggak ada alasan karena usia terlalu dini, orangtua ga punya waktu buat ngurus anak, dan excuse lainnya yang sebenernya justru ngehambat kemauan dan kemampuan anak untuk belajar banyak hal. Latar belakang pendidikan orangtua dan financial sebenernya bukan hambatan. Siapapun ia, ketika memutuskan untuk menjadi orangtua maka fokuskan segalanya untuk masa depan anak. Jangan egois dengan kepentingan "karir" pribadi. Dan satu hal yang terpenting, yang jadi pelajaran dari buku ini adalah, suatu KESALAHAN BESAR ketika orangtua dengan dalih "tidak punya waktu" menyerahkan urusan pendidikan SEPENUHNYA kepada institusi yang bernama sekolah.
Thanks for sharingnya Sani... nyesel juga saya sempat nganggep bukunya itu (dari sampulnya) seperti buku2 lain yang cuma nyari sensasi. Bener juga ya kata pepatah, don't judge a book by its cover :)
BalasHapusSama-sama kak. Iya, awalnya juga aku ngasih nilai buku ini B-
BalasHapusTapi setelah dibaca, nilainya jadi A+++++
Buku ini, emang WAJIB banget dibaca. Apalagi yang udah jadi orangtua (Psstt..setelah ayahku baca buku ini, ayah juga langsung rekomen biar semua orangtua baca buku ini, katanya)