IPB Mengajar 8 (End)

27 dan 28 Juli 2012

Gak kerasa waktu turun lapang tinggal dua hari lagi,karena sabtu 28 Juli udah penutupan T______T. Satu sisi perasaan bener-bener plong karena AKHIRNYA dua minggu terlewati sudah dengan lancar,baik itu minggu pertama ketika sekolah non-formal dan minggu ke dua sekolah formal,apa lagi mengajar kelas satu itu bukan perkara mudah dengan anggapan paling cuman main-main doang toh materi pelajarannya juga cetek banget kaya pengenalan huruf dan angka,mengenal anggota tubuh dan fungsinya secara umum,PKN yang ngenalin budi pekerti,bahasa Indonesia yang keseringan dongeng-dongeng,matematika yang cuman penambahan dan pengurangan dengan bilangan yang masih satuan,dll. Tapi ternyata sodara,yang seringkali dianggap 'main-main' itulah yang bikin kepala nyut-nyuttan,bukan karena materi yang enggak membutuhkan banyak kepiawaian,tapi ampun yang ribet itu ya bagaimana mengkondisikan anak biar dia mau mengikuti instruksi yang dikasih guru,bagi guru kelas satu anak mau duduk diem dan ngerjain (walau kerjaannya berantakan) merupakan ANUGRAH TERINDAH karena eh karena usia segitu apan masih pengennya gerak sana gerak sini,lari-lari,naik-naik meja,melototin pintu kelas karena nunggu jam istirahat terus-terusan,dan pertanyaan-pertanyaan "Bu pulangnya kapan ya bu?" "Bu, ngerjainnya gini bukan bu?" "Bu,boleh pake pinsil ga bu?" "Bu,pinsilnya patah bu" "Bu,penghapusnya ilang bu" "Bu..bu...bu.." arrrrghrgrhhh dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang secara spontan ditanyakan oleh banyak anak dan berebut menuntut kita untuk menghampiri mereka,belum lagi kalau yang lain lagi anteng-antengnya ngerjain eh ini malah manjat-manjat ngintip kelas sebelah,nybitin temennya,lari-lari,gangguin temannya yang lagi ngerjain,eniwei bener-bener menuntut kita untuk segera bergerak ke sana-sini,lha apan kalau muridnya aktif gurunya HARUS lebih aktif juga dong biar menandingi keaktifan murid-muridnya -____-''.

Berhubung MASIH BANYAK banget anak-anak yang belum bisa nulis angka dan huruf jadi Lia dan aku memutuskan untuk lebih fokus melatih anak-anak agar bisa nulis dulu dibandingkan dengan menyampaikan materi yang menurut mereka juga masih engap buat dicerna,walau pada kenyataannya dengan terus-terusan melatih anak menulis angka dan huruf membuat kebosanan tersendiri khususnya bagi anak-anak yang telah PAUD dan lancar menulis,sehingga seringkali ditemukan anak yang enggan mengerjakan tugasnya (utamanya murid cowo) karena ngerasa udah bisa dan lebih memilih untuk lari-lari atau manjat-manjat ngintipin kelas sebelah yang cuman dipisahkan dengan papan triplek yang ukurannya setengah badan.

Intinya ngajar kelas satu itu dibutuhkan kesabaran yang EKSTRA,makanya menurut bu Murni wali kelas satu kebanyakan guru itu paling OGAH kalau disuruh megang kelas dua apalagi kelas satu,dan kebanyakan lebih menyanggupi megang kelas enam.

Hari sabtu kan hari perpisahan jadi rencananya sorenya kita mau ngadain festival,jadi setiap kelas tampil menampilkan kreasi kelasnya,sebenernya seneng-seneng aja sih pas ngedenger mau ada festival tapi ampun kebingungan bertambah,lha mengkondisikan kelas satu buat tampil pentas lagi-lagi bukan persoalan yang mudah.

Well,setelah diskusi sana-sini bareng Lia akhirnya kita memutuskan untuk menampilkan nyanyi aja dua lagu yaitu lagu cicak-cicak di dinding sama kasih ibu (berhubung yang semuanya hapal ya hanya dua lagu itu) dan untuk meramaikan suasana festival aku kebagian tugas bikin kostum mereka yaitu bikin mahkota dari kertas origami

Nabila

Rizky

Damar

Dani

Sari

Nadia

Andri

Ubay

Zain

Alvin

 Rayhan

 Didi

 Ilham

kelas 2

kelas 3

 kelas 6

Selesai festival malemnya kita siap-siap beres-beres buat pulang besok. Well,akhirnya tugas mengajar selama dua minggu kelar sudah.

28 Juli 2012

Hari ini merupakan hari terakhir kita di Kampung Pos. Ada rasa haru tersendiri ketika kita pada akhirnya harus meninggalkan kampung ini. Banyak hal yang aku pelajari selama tinggal dan berbaur dengan masyarakat,di mulai dari cara bersosialisasi dengan warga,merasakan hangatnya memiliki tetangga (berhubung daerah rumahku kebanyakan ruko-ruko dan kenalan tetangga hanya sedikit,itupun jarang sekali berinteraksi),merasakan sulitnya mendapatkan air bersih berhubung sedang kemarau,sampai merasakan mandi di kamar mandi yang enggak berdinding sama sekali.

Bukan hanya dari masyarakat tetapi juga banyak banget pelajaran yang didapat dari anak-anak murid utamanya integrasi antara parenting dan kecerdasan anak,bahkan tak jarang banyak sekali ditemukan kasus penurunan prestasi akibat perceraian orangtua padahal anak notabenenya sebelum orangtua cerai dia selalu menjadi juara kelas.

Acara pelepasan benar-benar haru apalagi anak-anak kelas enam yang menampilkan nyanyian perpisahan,asli,biasanya seumur-umur kalau ada perpisahan sekolah sedikitpun aku gak pernah nangis tapi kali ini,ampun aku yang awalnya biasa aja eh tapi kok lama-lama leleh juga,apalagi ketika ngeliat anak-anak yang rada-rada badung pada nangis dan pada bilang "Ibu....jangan pergi" ya ampun ampe segitunya coba mereka,padahal baru dua minggu kita ngajar. Belum lagi guru-guru dan orangtua yang dateng juga pada nangis dan berkali-kali bilang terima kasih atas kedatangan kita,dan yang mengharukan banyak sekali laporan dari guru-guru bahwa banyak anak yang awalnya males-malesan bahkan gak mau sekolah semenjak ada kita jadi rajin sekolah dan semangat belajar,mendengar itu semua sungguh merupakan hal yang benar-benar indah bagi kita,simplenya dengan kedatangan kita setidak-tidaknya membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Oh iya,pas sorenya kita ada evaluasi kegiatan dan ada acara penobatan-penobatan pengajar gitu,dan aku masuk nominasi sebagai pengajar terheboh,tersabar,dan tersopan,dan akhirnya aku dinobatkan sebagai pengajar tersabar (ehehehe,cukup tau ya megang anak kelas satu emang kudu sabar pisan).

Whuhuuuu....T__________________________T

Akhirnya cerita IPB Mengajar berakhir sampai sini

Semoga sedikit banyak bisa memberikan manfaat bagi siapa saja yang mau berbaik hati meluangkan waktunya untuk membaca postingan-postingan ini,khususnya buat yang pengen punya gambaran ngajar dan tinggal di desa itu seperti apa. Insyaalloh tahun depan IPB Mengajar bakalan ada OR lagi dan rencananya IPB Mengajar akan lepas dari IDEA,meski masih di bawah kementrian pendidikan BEM KM IPB.

Hatur Nuhun....