Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki),  haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan

Lelaki dan Keluarga Besarnya

Ada hal berbeda ketika kita menikah. Tentu saja, hal ini terjadi karena aku perempuan dan kamu laki-laki. Ketika kita menikah nanti, maka setelah ijab terucap, maka aku sepenuhnya ada dibawah ridhamu bukan lagi dibawah ridha kedua orangtuaku. Aku mencintaimu lelakiku, sangat bahkan sangat mencintaimu. Pada awalnya ketika ijab terucap, maka baktiku hanya kepada mu. Ini terjadi begitu cepat, aku kini benar-benar terlepas dari kedua orangtuaku. Aku berada dibawah kuasamu. Namun, hal ini jelas berbeda denganmu. Baktimu tetap pada kedua orangtuamu pun kau masih memiliki tanggung jawab terhadap saudara perempuan mu. Ini mungkin akan terasa sulit pada awalnya. Apa lagi ketika bisikan jahat itu muncul, kecemburuanku akan kasih dan perhatianmu yang begitu besar pada keluargamu. Namun bagaimana mungkin aku harus cemburu, sementara Allah yang telah mengatur semua ketentuan ini. Mengapa harus merasa tidak adil? Bukankah alasanku mencintaimu hanya karena Allah, maka suka tidak suka aku harus

Dear Nak

Dear nak... Sungguh aku ingin menyapamu. Menantikan saat dimana pada akhirnya nanti Allah mengizinkan kita untuk bertemu. Saat dimana aku bisa menatap kedua bola mata mu. Saat di mana aku bisa memegang kedua tangan mungilmu. Saat dimana aku memeluk tubuhmu dan menciumi wangi rambutmu yang khas. Dear nak Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan kepada mu. Ada begitu banyak episode yang ingin aku lewati berdua denganmu. Saat kau pertama kali memanggilku "bu" dan saat kau menangis karena rindu. Dear nak Ketika kau lahir ke dunia ini, mungkin dunia tidak senyaman seperti ketika kau berada di dalam perut ibu. Untuk pertama kali kau akan merasakan kedinginan bahkan mungkin kepanasan. Bahkan untuk meminum susu saja kau harus menangis untuk memanggil ibu. Tapi tenang nak, aku akan berusaha untuk selalu berada di dekatmu. Dear nak Ada begitu banyak hal yang akan kau lalui ketika kau terlahir di dunia ini. Satu hal yang pasti nak, ketika aku menyayangimu dan membersamaimu aku

Menepi

Ada hal-hal yang menarik bahkan menyeret kita untuk menepi. Berhenti sejenak dari hiruk pikuknya rutinitas. Mengisolir diri dari berbagai hal yang menyesakan pikiran. Begitu banyak hal terjadi pun disertai orang yang datang silih berganti. Kegembiraan, cinta kasih, penerimaan, kasih sayang, duka, lara, kesedihan, kekecewaan, tangis, luka, amarah, keegoisan yang kesemuanya datang silih berganti. Ada setumpuk harapan kebahagiaan yang justru melahirkan kekecewaan. Begitupun ada derita yang sebenarnya mengantarkan kepada kebahagiaan. Kesemuanya datang untuk mengajarkan berbagai hal. Hal-hal yang mengajarkanmu agar tidak melekat ketika berada dalam suatu kondisi. Bahwa kesemuanya alam ajarkan agar kamu waspada. Alam memberimu kesempatan berbahagia agar kamu mensyukuri rasa yang bukan derita, namun ketika derita itu tiba alam menginginkan pemurnian jiwamu. Jiwa yang selalu hanya berharap dan yakin kepadaNya, bukan kepada makhlukNya. Ada begitu banyak rangkaian peristiwa yang tidak kau