Langsung ke konten utama

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki),  haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan

Reuni

And I never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned
I'm glad I got the chance to say
That I do believe, I love you
And if I should ever go away
Well, then close your eyes and try
To feel the way we do today
And then if you can remember
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for

Well, you came in loving me
And now there's so much more I see
And so by the way
I thank you

 Dionne Warwick - That's What Friends Are

re·u·ni /réuni/ n pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama
-KBBI-

Sekitar bulan Agustus lalu saya menyengajakan untuk silaturahmi dengan teman-teman lama sewaktu SMA. Tiba-tiba terpikirkan ketemuan karena teman saya Arin sedang liburan dan kembali ke Cina bulan September. Oleh karena itu tiba-tiba kepikiran untuk bertemu bertiga meski hanya sebentar. Sebenarnya kita berempat, hanya saja kini Elis sudah menetap di Bekasi dan jarang pulang ke Tasik jadinya kita hanya bisa berkumpul bertiga saja. 

Selain karena kangen bertemu teman lama, namun ada hal lain yang selalu saya rindukan yaitu belajar dari pengalaman hidup teman-teman yang pastinya berbeda-beda. Pengalaman yang tentu saja memberikan banyak sekali pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dan tentu saja Maha Besar Allah yang menciptakan episode berbeda-beda untuk setiap manusia. 

Arin
Dimulai ketika bertemu neng Sit dan Arin. Arin yang memang satu kampus dengan saya namun berbeda jurusan, pun saya pernah satu Kosan dengan Arin. Bagaimana perjuangan akademik yang tentu saja tidak mudah. Dimulai ketika kuliah S1, berbagai lamaran pekerjaan yang berujung pada penolakan yang pada akhirnya ia memutuskan menjadi admin di suatu sekolah di Tasik, hingga apply beasiswa ke manapun di luar negeri. 
"Kerjaan aku tuh ya San, tiap hari selalu liat situs-situs penyedia beasiswa. Kalau ada jurusan yang cocok dan persyaratannya terpenuhi aku pasti apply. Nggak peduli itu di negara mana, dan ya selalu gagal hahaha" Cerita Arin disertai tawanya yang lepas
"Tapi kan akhirnya dapet Rin?" Tanyaku 
"Iya San dapet. Pokoknya jangan pernah nyerah buat apply hahha. Aku tuh udah lupa berapa banyak negara yang aku apply, pokoknya dapet yang di Cina ini setelah aku gagal ke Polandia. Nah pas Polandia diumumkan dan ternyata gagal, langsung tuh nyari lagi dan ada beasiswa full ke China. Awalnya sempet mikir juga, masa iya di Cina kan berarti harus belajar Bahasa Mandarin ah tapi kan kelasnya international pasti belajarnya pake Bahasa Inggris jadi daftar aja hahaha. Eh taunya pas ke sana dosennya keukeuh ngajar pake Bahasa Cina, jadi selama kuliah sulit ngikutin untungnya ada buku jadi aku belajarnya dari buku aja bukan dari omongan dosen haha"
"Tapi sekarang udah bisa Bahasa cina kan?" Tanya neng Sit
"Ya dikit sih, soalnya kita juga selama satu tahun ada pemantapan Bahasa China. Jadi China juga punya semacem toefl, kemarin sebelum balik ujian terakhir toefl entah deh nilainya kaya gimana" 

Selain masalah bahasa dan perkuliahan, Arin cerita banyak bagaimana kita harus benar-benar bisa beradaptasi dengan orang-orang yang berasal dari berbagai dunia. Setiap dunia yang tentu saja masyarakatnya memiliki karakter berbeda-beda. Selain masalah karakter, tentu saja bagaimana kebiasaan mereka dalam bergaul antar lawan jenis. 
"Untungnya aku sekamar sama orang Russia yang sangat super alim juga pengertian. Dia itu menghargai banget karena aku Islam, jadi di kulkas dia nggak pernah isi sama daging babi dan alkohol. Pokoknya di kulkas isinya ya kalau daging ya sapi atau ayam. Alhamdulillah, saking alim dia juga nggak ngeroko dan nggak suka clubbing. Bagus sih, jadinya nggak suka bawa cowo ke kamar. Alim banget lah dia, kalau weekend aja kita demennya diem aja di kamar hahaha, mager sih lebih tepatnya"
Terus bercerita lah Arin bagaimana perjuangan teman-teman Indonesia lainnya dalam beradaptasi yang tentu saja tidak mudah. Ada yang satu kamar dengan orang yang suka clubbing dan berujung dengan membawa lelaki ke dalam kamar, sampai pernah terkunci di luar karena pas pulang kamarnya di kunci dimana didalam kamar temannya sedang membawa laki-laki jadi dia harus nunggu sampe shubuh sampai lelaki itu pulang. Ada juga orang dari suatu negara yang meski mandinya rajin tapi tetep aja bau badan. Hingga yang paling bikin saya terharu Arin bilang 
"Kita harus bersyukur karena kita Islam. Islam itu mengatur segala hal bahkan dari hal-hal yang terkecil. Kerasa banget pas di sana. Aku ngeliat banyak orang-orang yang tanpa aturan agama berlaku seenaknya bahkan nggak tau malu. Seperti adab bersuci dan menutup aurat. Paling nggak suka kalau musim panas, nggak suka banget lah ngeliatnya. Pantes juga kita disuruh belajar hingga ke negeri China, karena berbagai hal bisa dipelajari di China mulai dari yang sangat baik sampai yang sangat buruk"

Neng Sit
Lain Arin tentu lain cerita dengan neng Sit. 
"Hidup aku tuh nggak rame. Lurus-lurus aja. Lulus SMA kuliah di UPI PGSD Tasik, habis lulus langsung kerja jadi guru SD dan nggak pernah pindah-pindah sampai sekarang. Jadi ya hidup aku gitu-gitu aja" 
Namun Neng Sit sudah menikah semantara Arin dan saya belum. Oleh karena itu Neng Sit lebih banyak bercerita tentang pernikahan dan bagaimana perjuangannya untuk memperoleh keturunan. 
"Kalian belum menikah karena faktor lingkungan juga kayaknya" Kata Neng Sit
Saya dan Arin bertatapan, iya juga sih diantara teman-teman dekat kita pas kuliah memang belum pada nikah.
"Hemmh, mungkin juga sih neng tapi itu bukan karena kita belum mau menikah tapi ya belum ketemu aja sama jodohnya hahha" Jawab saya dan disambut dengan gelak tawa Arin sambil menganggukan kepala pertanda setuju. 
"Tapi ya emang sih nikah itu jangan terburu-buru. Alasan nikah itu harus karena ibadah bukan karena alasan lainnya misalnya alasan usia atau orangtua. Menikah itu harus beneran siap dari diri kitanya" Jelas neng Sit dan kita cuman diem nggak tau musti nanggepin apa. 
"Setelah menikah sebagai perempuan hidup kita berasa lebih berarti, karena hal sekecil apapun yang kita lakukan ke suami bakalan jadi ibadah. Pantes aja kalau menikah itu disebut sebagai menggenapi separuh agama, meski begitu tantangannya emang berat tapi harus dijalanin dengan ikhlas. Pokoknya kalau udah jenuh inget lagi ke tujuan awal kalau nikah itu ibadah, nah kalau udah inget yang kita lakuin ini ibadah jalaninnya jadi nggak berat. Apalagi kalau udah punya anak, lebih berartinya jadi double karena ada amanah besar untuk kita didik. Perempuan itu kalau udah punya anak bakalan mencurahkan semuanya ke anak. Temen-temen ku juga pas udah punya anak pada resign, katanya balik kerja lagi kalau anaknya udah mulai gede aja alias bisa ditinggal. Masa iya kita mau ngelewatin masa-masa emas tumbuh kembang anak kita?"
Mendengar penjelasan neng Sit membuat kami terdiam cukup lama. Terutama saya, saya jadi mikir juga apakah saya sudah sesiap itu untuk menikah? Meski kalau bicara umur emang udah lebih dari cukup buat menikah. Namun sepertinya Allah lebih memahami saya daripada diri saya sendiri. Allah tau, saya belum sesiap itu untuk menikah. 

Dan Saya
Masya Allah, tahun 2018 ini Allah begitu baik kepada saya. Allah banyak memberikan saya pelajaran yang sedikitpun tidak pernah terpikirkan akan mengalami semua hal ini. Mendengar cerita Arin dan Neng Sit membuat saya berpikir banyak hal, berpikir bahwa Allah menciptakan episode berbeda dan tentu saja dalam setiap episode selalu ada tantangannya tersendiri. Masing-masing kita Allah uji berdasarkan kemampuannya. Allah tidak pernah sekali pun dzalim kepada makhlukNya, dan tentu saja Allah Maha Mengetahui apa saja hal-hal baik untuk makhlukNya.

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
(Al Baqarah ayat 286)

Kesulitan dan kepahitan itu pasti ada, namun percaya dan yakinlah didalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan, bahkan Allah mengulanginya hingga dua kali 


فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (Al-Insyirah 94:5)

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Al-Insyirah 94:6)

Namun selalu ingatlah bahwa setiap kepahitan dalam hidup itu semua datang karena diundang oleh dosa-dosa kita, maka bertaubatlah. Perbaiki diri dan selalu lakukan yang terbaik.

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88)

Selalu ada hikmah yang didapat dalam setiap episode kehidupan. Mungkin pada awalnya kita merasa aneh mengapa hidup yang kita jalankan sangat jauh dari apa yang kita perkirakan. Namun setelah dijalankan dan dengan waktu yang terus berjalan maka kita akan terkejut dengan kejutan-kejutan yang telah Allah persiapkan. Ketika menjalani hidup pilihannya hanya dua, dijalankan dengan rencana dan melakukan hal-hal baik atau dibiarkan mengalir begitu saja. Namun hidup akan terus saja berjalan entah itu dengan rencana atau tanpa rencana. Maka kita pun dari awal akan memahami kehidupan mana yang akan berakhir dengan baik.

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
-Raihan-

Maka hadapi, hayati, dan nikmati semua episode yang telah Allah berikan. Lakukan yang terbaik dan selalu niatkan ibadah dalam setiap aktifitas yang kita lakukan. Karena kita tidak akan mengetahui pada episode ke berapa hidup kita akan berakhir.

Bandung-Tasik, 24 September 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Between of 2 Type (INTJ-INFJ)

Kenal sama MBTI itu pas kuliah Pengantar Psikologi, dan hasilnya langsung nunjukin kalau saya tipe INTJ. Hmmmhhh... Dan INTJ ini tetep konsisten ada pada diri saya. Pokoknya pas saya nyoba lagi ngisi tes MBTI, hasilnya PASTI INTJ, hingga entah ada angin apa suatu ketika saya iseng ngisi lagi di tempat yang berbeda dan hasilnya berubah jadi INFJ. Saya di sini nggak akan ngejelasin tetek bengek ciri-ciri INTJ or INFJ itu kayak gimana. Pokoknya kalau penasaran, ya tinggal googling aja. Banyak bangeett ulasan keduanya. Pokoknya di sini saya bakalan ceritain keajaiban menjadi seorang wanita INTJ yang adakalanya berubah jadi INFJ :D. Entah kenapa dari saya kecil, saya suka ngerasa beda sama temen-temen cewe saya. Beda aja, nggak tau kenapa. Beda karena saya doyan manjat-manjat, nggak suka dipanggil "eneng" (panggilan buat anak cewe Sunda) yang emang kedengerannya feminim banget, suka mikir yang aneh-aneh yang nggak pernah orang lain pikirin (jadi waktu saya TK saya berusaha ker

Bahagianya Menjadi Anak IKK (Ilmu Keluaraga dan Konsumen)

Milih jurusan itu udah kaya milih jodoh, karena salah-salah milih malah bikin pengen cepet-cepet pisah. Daaann...inilah aku sekarang, di departemen yang sangat aku cintai IKK =* Masih banyak banget orang di luar sana yang memandang sebelah mata sama jurusanku ini, utamanya ngelihat judulnya yang mungkin ya dirasa sangat simple dan semua orang biasanya melalui tahap itu, keluarga. Eniwei, meski enggak belajar IKK pun banyak yang masih beranggapan kalau keluarga itu bisa banget dipelajari dengan mudah, jadi enggak usahlah buang waktu kuliah buat mempelajari hal yang kayak begini -,-". Ya..namanya juga pendapat orang yang enggak tau, well seenggaknya dengan banyak anggapan seperti itu justru bagiku malah makin penasaran sama jurusan ini, hingga akupun pada akhirnya berpindah haluan dan lebih memilih IKK untuk dipelajari lebih dalam. Di IKK ngapain sih? Mungkin itu pertanyaan klise yang ditanyain banyak orang setelah mendengar jurusan yang rada enggak biasa ini.

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki),  haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan