Langsung ke konten utama

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki),  haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan

Kasur

Dulu aku tidak pernah menyadari apa enaknya berlama-lama di atasnya. Adik ku satu-satunya bisa betah berjam-jam menghabiskan waktu di atasnya hanya untuk satu aktivitas, tidur. Dulu aku berpikir menghabiskan waktu yang lama hanya untuk aktivitas satu ini sangatlah melelahkan dan tentu saja sangat membosankan, namun sekarang aku mulai menemukan hal menyenangkan ketika berada di atasnya.

Benda persegi panjang yang berada di kamar ibu memang bukan yang paling empuk di kelasnya, namun rasanya sudah lebih dari satu dekade benda itu merupakan benda yang paling nyaman di rumah. Meski hanya terbuat dari busa, tapi entah kekuatan magis seperti apa yang menyihirku untuk benar-benar menyukainya. Menyukainya untuk melepas semua kenyataan yang ada walau hanya sesaat. 

Entah sejak kapan persisnya rasa nyaman ini ada. Ketika mulai berbaring dan memejamkan mata, maka petualangan baru pun dimulai. Aku bisa pergi ke tempat-tempat yang dulu pernah punya cerita atau bahkan tempat yang sama sekali belum pernah aku kunjungi. Aku bisa merasakan tawa bahkan haru yang bercampur menjadi satu. Bertemu teman lama atau bahkan orang-orang yang tidak pernah ku kenal, namun kita sama-sama berpetualang di sana. Alur yang berjalan sangat lambat, walau pada kenyataannya sangat singkat apabila di dunia nyata. Aku menyukainya, ya sangat menyukainya.

Ketika berpetualang di sana rasanya seperti tidak ada kesedihan sama sekali. Menjadi diri sendiri dan melakukan berbagai hal seru dengan cerita yang tidak pernah ku duga. Jauh dari orang-orang yang bersikap manis walau entah di belakang kita melakukan hal yang benar-benar menyakitkan. Jauh dari orang yang selalu membual dan membicarakan kejelekan orang. Jauh dari orang-orang egois yang hanya mementingkan kebahagiaannya sendiri tanpa sedikitpun khawatir akan perasaan temannya yang benar-benar tersakiti, ya ternyata memaafkan dan menjadi seseorang yang mukhlas itu sulit pada kenyataannya.

Entahlah, kini aku benar-benar menikmati semuanya. Meski ibu selalu ngomel kalau jam tidurku jadi banyak, tapi aku hanya bisa diam mendengarkan omelannya. Aku pikir selama tugas rumah sudah ku selesaikan dengan baik, maka tidak ada salahnya. Toh aku tidak tidur selama-lamanya bukan?

Kata temanku yang seorang psikolog, orang yang terlalu banyak tidur katanya jiwanya sedang tidak sehat. Hhmm.. Kalau ingat pernyataan itu maka aku langsung bertanya pada diriku, apakah benar kondisi jiwaku sedang tidak sehat? Ah tapi peduli apa, yang penting aku tidak melukai hati satu manusia pun dengan aktivitas yang aku perbuat. Karena walau bagaimana pun khalayak selalu berkomentar A-Z tanpa pernah tau apa yang sesungguhnya terjadi bukan?

Entahlah, aku pun tidak pernah menyangka akan sampai pada titik ini. Titik dimana aku lebih menyukai mimpi-mimpiku dibandingkan dengan hari-hari yang ku jalani dengan sangat membosankan, ya sangat membosankan. Ditambah lagi kalau teringat orang-orang yang selalu bersikap "so" manis padahal, hhmm entahlah semakin malas aku mengatakannya. Dan ya kini semuanya terjadi diusiaku yang sudah tidak bisa dibilang remaja ini. Masa dimana aku tidak kemana-mana. Masa dimana aku hanya berbicara dengan kedua orangtua ku saja (itu pun kalau mereka tidak sedang sibuk dengan pekerjaannya). Masa di mana tidak seorang teman pun bisa ku ajak bicara dengan sangat panjang dan lebar, karena dunia ku telah benar-benar berbeda dengannya. Rasanya dunia menjadi sangat sepi, dan terasa ramai jika aku menyalakan televisi atau YouTube. Bahkan sengaja aku berpuasa dari media sosial, karena aku merasa menjadi sangat kecil dan semakin merasa bukan siapa-siapa dan sangatlah tidak berguna keberadaannya.

Adakalanya aku sangat merindukan masa-masa kuliah dulu. Bertemu teman-teman dan berbagi banyak sekali cerita ini itu, ah tapi rasanya kalau aku tau akan berakhir seperti apa mungkin aku akan sangat super selektif memilih siapa saja yang pantas aku Pilih menjadi temanku, meski jumlahnya akan sangat sedikit bahkan bisa dihitung oleh jari sebelah tangan tapi itu tidak mengapa yang penting tidak jahat bukan?

Namun adakalanya aku sangat malu dengan diriku yang dulu. Bermulut kejam yang seringkali menyakitkan, egois, keras kepala, pelit, cerewet, dll. Kalau waktu bisa diputar kembali, mungkin aku akan memilih menjadi pribadi yang tidak menonjolkan diri, dan tentunya lebih banyak diam dibandingkan banyak berkomentar. 

Entahlah, sampai kapan semua ini akan terjadi. Sejujurnya aku selalu sedih jika mengingat usia ku yang terus bertambah tapi aku tidak menjadi apa-apa. Bahkan apa pernah bilang, orang yang kerja di rumah saja sampai berhenti karena aku ada menggantikannya mengerjakan pekerjaan rumah, hmmm.. setidak bergunanyakah?

Dan ya, meski aku sangat menyukai tidur tapi aku tidak menyukai malam karena justru sepanjang malam biasanya aku terjaga dan sangat sulit untuk tidur, namun justru ketika orang berangkat bekerja maka aku memulai jam tidurku dan tentu saja petualangan yang sangat menyenangkan. Ini bahkan terjadi sudah lebih dari 1 bulan. Meski aku tau, ini sangat tidak baik untuk kesehatan. Namun sampai detik ini aku belum menemukan obat agar jam tidurku kembali normal seperti orang-orang pada umumnya. Ah semoga meski begini semuanya tetap berjalan dengan baik.

Sejujurnya aku tidak tau sampai kapan ini akan berakhir. Aku selalu takut ketika mengetahui kenyataan bahwa hari terus berganti sementara aku tidak berganti sama sekali. 

Ah sudahlah 
Rasanya ceracauku semakin tidak jelas saja
Mengakui ini semua memanglah menyakitkan, tapi walau bagaimana pun aku tetap harus menghadapinya bukan?
Meski entah berakhir sampai kapan, tapi aku menyadari bahwa skenario ini adalah skenario yang sudah sangat apik diatur olehNya. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Between of 2 Type (INTJ-INFJ)

Kenal sama MBTI itu pas kuliah Pengantar Psikologi, dan hasilnya langsung nunjukin kalau saya tipe INTJ. Hmmmhhh... Dan INTJ ini tetep konsisten ada pada diri saya. Pokoknya pas saya nyoba lagi ngisi tes MBTI, hasilnya PASTI INTJ, hingga entah ada angin apa suatu ketika saya iseng ngisi lagi di tempat yang berbeda dan hasilnya berubah jadi INFJ. Saya di sini nggak akan ngejelasin tetek bengek ciri-ciri INTJ or INFJ itu kayak gimana. Pokoknya kalau penasaran, ya tinggal googling aja. Banyak bangeett ulasan keduanya. Pokoknya di sini saya bakalan ceritain keajaiban menjadi seorang wanita INTJ yang adakalanya berubah jadi INFJ :D. Entah kenapa dari saya kecil, saya suka ngerasa beda sama temen-temen cewe saya. Beda aja, nggak tau kenapa. Beda karena saya doyan manjat-manjat, nggak suka dipanggil "eneng" (panggilan buat anak cewe Sunda) yang emang kedengerannya feminim banget, suka mikir yang aneh-aneh yang nggak pernah orang lain pikirin (jadi waktu saya TK saya berusaha ker

Bahagianya Menjadi Anak IKK (Ilmu Keluaraga dan Konsumen)

Milih jurusan itu udah kaya milih jodoh, karena salah-salah milih malah bikin pengen cepet-cepet pisah. Daaann...inilah aku sekarang, di departemen yang sangat aku cintai IKK =* Masih banyak banget orang di luar sana yang memandang sebelah mata sama jurusanku ini, utamanya ngelihat judulnya yang mungkin ya dirasa sangat simple dan semua orang biasanya melalui tahap itu, keluarga. Eniwei, meski enggak belajar IKK pun banyak yang masih beranggapan kalau keluarga itu bisa banget dipelajari dengan mudah, jadi enggak usahlah buang waktu kuliah buat mempelajari hal yang kayak begini -,-". Ya..namanya juga pendapat orang yang enggak tau, well seenggaknya dengan banyak anggapan seperti itu justru bagiku malah makin penasaran sama jurusan ini, hingga akupun pada akhirnya berpindah haluan dan lebih memilih IKK untuk dipelajari lebih dalam. Di IKK ngapain sih? Mungkin itu pertanyaan klise yang ditanyain banyak orang setelah mendengar jurusan yang rada enggak biasa ini.

Tips Sukses Pubertas, Gen Z Ayo Merapat!

                                                              (Pixabay/PublicDomainPicture) Siapa di sini yang udah memasuki masa-masa pubertas? Masa pubertas, merupakan masa dimana semuanya benar-benar berubah.  Ya gimana enggak, masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Uniknya, ketika memasuki masa pubertas dibilang masih anak-anak nggak mau tapi dibilang dewasa juga belum siap 🙊 Eits, tapi tenang aja kalau kamu udah ada di masa pubertas ini. Karena aku bakalan spill Tips Sukses Pubertas yang sangat mudah kamu terapkan di dalam keseharianmu ☺ 6 Tips Sukses Pubertas 1. Pahami Perubahan Bentuk Tubuh (fisik) Hal yang bikin kaget dan tentu saja penanda pertama ketika kamu memasuki masa pubertas adalah, perubahan bentuk tubuh. Suara mulai berubah (perempuan cempreng, laki-laki nge-bas), tumbuhnya bulu-bulu di area-area tertentu, jerawat, dada bidang (laki-laki),  haid (perempuan), adanya sperma (laki-laki), dan tumbuhnya payudara (perempuan). Jadi jangan